Jumat, 19 Agustus 2011

be my self


Jadi diri sendiri atau be your selfmungkin termasuk salah satu dari ribuan nasehat yang sering banget kita dengar. Tapi, jujur aja, gw masih mempertanyakannya.
Bagi sebagian banyak orang, mungkin nasihat be your self itu berguna banget buat menumbuhkan rasa percaya diri, agar ga minderan, dan lain semacamnya. tapi, mohon maaf, kalo gw tuh malah muak ngedengerin nasehat itu.
Gw udah terlanjur menganggap bahwa setiap manusia udah terkontaminasi dengan manusia-manusia yang lain yang berada di sekelilingnya. Aku sudah bukan menjadi Aku lagi. Di dalam setiap tubuh Aku sudah terdapat Dia dan Mereka. Semenjak kita lahir, orang-orang di sekililing kita selalu berusaha menjauhkan kita dari diri kita sendiri. Orangtua kita selalu berdoa agar kita kelak menjadi orang baik, tentu doa itu bagus banget, tapi ya ujung-ujungnya agar kita bisa seperti si Anu, si Anu, dan si Anu. Sejak kecil kita udah dipaksa untuk tidak menjadi diri kita sendiri. Gw berani taruhan, bahwa di antara kita pasti udah lupa seperti apa sih diri kita yang sebenarnya?

Apa boleh buat. Udah engga ada lagi manusia yang bisa menjadi dirinya sendiri. Kita pasti memiliki keinginan, meski cuma secuil, untuk menjadi seperti orang lain. Contohnya gw. Gw pengen banget kaya Seno Gumira Ajidarma, sebab tulisannya bagus, otaknya cerdas, dan rambutnya gondrong. hehehe... dan gw ga malu akan hal itu. Kalau ada orang yang nanya, "Rex, elo pengennya jadi siapa?", pasti gw akan langsung ngejawab,"Pengen kaya Seno!", dan kalau orang itu berkata,"Jadi diri sendiri, dong!", maka gw akan ngejawab,"Bodo amat! Tai kucing dengan Be your self!".
Lagi pula, gw mikir, kalau gw pengen kaya Seno, pasti Seno juga pengen kaya 'entah siapa', dan 'entah siapa' itu pun pengen kaya 'entah siapa yang lain' juga. lagipula, apakah salah dengan hal itu? Kalau pun salah, dunia ga akan langsung jadi kiamat, bukan?
Gw punya teori begini:
"Kita akan behasil menjadi diri kita sendiri kalau kita hidup di bumi ini cuma seorang diri."
Tapi kenyataannya kan engga begitu. Kita hidup engga sendiri. Orang-orang berlalu-lalang di depan mata kita. Sejarah demi sejarah melintas di dalam kepala kita. Dan mau engga mau semua itu udah menjadi sebuah referensi buat kehidupan kita. Aku telah menjadiKita. Kita telah menjadi Aku. Tak ada Aku yang benar-benar Aku selama masih ada Dia danMereka.
Pasti, ya, pasti setiap orang ingin menjadi seperti oranglain yang dikaguminya. Kalau pun ada yang tidak ingin menjadi siapa-siapa, apaboleh buat, berarti orang itu adalah tukangkibul.
Ada yang ingin seperti Nabi Muhammad, Musa, Descrates, Nietzche, Taqiyudin, Tan Malaka, Buya hamka, Che Guevara, Lenin, Marx, Kartini, Pramoedya, Dian Sastro, Gramschi, Imam Syafi'i, Noam Choamsky, Fauzi Badilah, Einstein, Kurt Cobain, A. hassan, Soekarno, Chairil Anwar, Meriam Belina, Leo Tolstoy, Paris Hilton, Ashley Simpson, Angelina Jolie, Ayu Utami, Mikhail Bakunin, Bjork, Tom York, Chris Martin, Dee, Nawal el Sadawi, Cut Nyak Dien, Sutardzi, Seno Gumira Ajidarma, Pablo Neruda, Nurhadiansyah(hehehe...), Goenawan Muhammad. Pipit Senja, Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, Emma Goldman, Jimmy Pursey, Jhonny Rotten, Fat Mike, Danzig, Sid Vicious, Ian Mckay, Rob Chaos, Eko Prasetyo, Amir Hamzah, Nobita, Conan, Mr Crab, dan lain sebagainya...dan lain sebagainya...dan lain sebagainya...
Dan banyak juga yang ingin menjadi dirinya sendiri, tapi demi Allah itu enggak akan bisa terjadi.

2 komentar:

  1. gampang gapang susah buat jd Be ur self..masalahnya kita suka gampang kebawa arus/pengaruh dari orang laen yg jauh lebih berpengaruh dari kita,,

    BalasHapus
  2. jadi diri sendiri...

    menurut saya itu mah, gimana kita menjalani hidup dengan cara kita sendiri namun tetap belajar dari kesalahan orang lain agar tidak terjadi pada kita, dan belajar dari orang lain agar lebih mudah menggapai target kita...

    pengen jadi orang lain, oh boleh saja, tapi yang baek2 yah...


    ahahahahaha... ngemeng apa saya...

    salam kenal :D

    BalasHapus